Keberhasilan atau kesuksesan sebuah produk sehingga menjadi booming atau best seller tidak melulu karena iklan yang bagus yang mampu “memaksa dengan halus” agar orang membeli dan menjadi konsumen yang loyal (repeat order) iklan hanya sebagai pintu pembuka awal (istilah saya opening gate), factor yang juga menentukan adalah kualitas produk karena jika antara iklan dan produk yang dijual atau dipasarkan tidak sesuai dalam artian seperti lips service ( janji manis dimulut) pada akhirnya konsumen akan menyadari dan kecewa terhadap produk tersebut dan pada akhirnya ini akan merugikan produsen sendiri itu sendiri.

Sedangkan disisi pembuat atau penulis naskah iklan sebaiknya juga benar benar memahami dan mengetahui kualitas dari produk yang akan dibuat iklannya hal ini untuk juga menjaga kredibilitas pembuat naskah iklan, saya pernah mempunyai pengalaman tentang suatu produk alat rumah tangga yang panci yang mempunyai lapisan anti lengket dan karat , istri saya sangat tertarik dengan penjelasan dari sales produk tersebut setelah juga melihat demo dan mendengarkan salesman dan salesgirl (tenaga penjualan) maka produk panci yang tidak bisa saya bilang murah tersebut dibeli walau secara kredit ( ini dia salah satu strategi marketing J , akhirnya saya menyetujui juga walau ragu maklum saya juga pernah menjadi seorang tenaga penjualan sehingga tahu bagaimana usaha seorang salesman atau salesgirl untuk gigih merayu dan membujuk dengan segenap daya upaya agar terjadi sales closing atau transaksi jual beli.

Dan ternyata tepat seperti perkiraan saya yaitu dalam waktu sekitar 6 bulan produk tersebut tidak sebagus seperti yang di demokan oleh para sales tersebut, panci tersebut menjadi lengket dan berkarat…!, pengalaman inilah yang mendasari saya ingin menulis artikel tentang pentingnya kesamaan antara produk yang ditawarkan dan iklan yang disampaikan, dan sudah menjadi rahasia bahwa yang paling mudah untuk dijadikan sasaran iklan atau target marketing adalah wanita dan anak-anak itu sebabnya jika diamati hampir sebagian besar iklan yang ditayangkan di tv ( television ) adalah produk seputar wanita dan anak-anak.

Saya sampai sekarang belum mengetahui apakah ada penjelasan secara psikologi atau keilmuan kenapa wanita itu suka sekali belanja dibandingkan pria J mungkin jika ada pembaca blog ini mengetahui sudi kiranya memberikan komentar kenapa kaum wanita lebih menyukai shopping atau acara belanja,

kembali kepada pentingnya kesamaan antara iklan dan fakta produk yang di iklankan. Jika anda hanya berorentasi kepada meraup keuntungan sebanyak mungkin tanpa punya komitmen pada kualitas product akan jadi boomerang bagi anda sendiri walau awalnya penjualan anda sukses karena iklan dan strategi marketing anda berjalan sesuai rencana.

Iklan sendiri menurut saya sebagai pengantar keberhasilan suatu produk untuk diterima oleh pasar tapi iklan bukan sebagai penentu apakah sebuah produk tersebut akan “bertahan lama” dan mempunyai konsumen yang loyal untuk selalu melakuan repeat order atau pembelian yang berulang ulang secara terus menerus, lihatlah iklan yang seputar produk shampoo dari sekian puluh produk shampoo apakah memang ada yang paling bagus saya rasa tidak juga antara shampoo A,B,C,D,E,F,G,H,I sebenarnya sama saja cuman yang membuat “seolah olah” shampoo A lebih baik dari B atau shampoo C lebih baik dari A,B adalah “hipnotis” dari iklan J, sehingga konsumen mempunyai semacam persepsi berdasarkan input dari iklan tersebut bahwa jika memakai shampoo merek yang dipilih akan membuat rambutnya lebih indah,sehat dan kuat.

Namun jika setelah produk tersebut digunakan dan hasilnya tidak sama persis seperti yang ditawarkan atau diperlihatkan oleh iklan konsumen akan kecewa dan punya komitmen pribadi tidak akan mau lagi mencoba produk tersebut, hal ini sejujurnya saya alami, karena saya punya masalah dengan ketombe untuk itu jika saya melihat iklan shampoo anti ketombe apalagi ada gambar orang yang sedang menggaruk kepala lalu keramas dengan shampoo tersebut dan berhasil menghilangkan ketombe maka saya pasti akan mencobanya, dan ternyata hasilnya tidak seperti yang ditawarkan membuat saya jera atau kapok untuk tidak pernah mau mencoba lagi.

Jadi produk yang berkualitas dan didukung iklan yang mengena ( Hypnotic ads ) serta strategi pemasaran ( marketing ) yang tepat akan menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan bagi sebuah produk agar diterima oleh pasar atau konsumen.

*penulis bukan pakar iklan atau marketing hanya sekedar berbagi opini dan menyalurkan minat*

0 comments